Minggu, 04 November 2012

MUSEUM SONOBUDOYO UNIT II


Selain Museum Sonobudoyo unit I juga ada Sonobudoyo unit II. Ini masih merupakan bagian dari Museum Sonobudoyo unit I. Bertempat di Ndalem Condrokiranan di wilayah Wijilan, sisi timur Alun- alun utara. Sonobudoyo unit II ini menyimpan berbagai koleksi menarik berupa hasil kebudayaan khas provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan awal museum ini awalnya merupakan tempat tinggal Adipati Anom Kanjeng Sultan Hamengkubuwono III. Suasana khas jawa terlihat jelas dari bentuk museum, dari cepuri yang beratap limasan berstruktur semi tinandu ,goyo, dan bandogo.
Regol berbentuk lar badak menjadi simbol keterbukaan Museum Sonobudoyo Unit II ini dalam menyambut kedatangan tamu.
 Bila berkunjung bersama anak dan saudara, koleksi wayang kancil layak mendapatkan perhatian. Kelir berbingkai merah menjadi arena pertunjukan wayang dengan dilengkapi blencong. Beraneka bentuk wayang, seperti kancil dan orang orangan dua dimensi menjadi media bagi pendidikan anak- anak.
Berbagai koleksi miniatur bangunan berarsitektur tradisional dan modern, memperkenalkan kepada pengunjung tentang bangunan rumah jawa.
Rumah tradisional kota gede menggambarkan bentuk rumah saudagar jawa di tahun 1912. Beratap limasan, tiang penyangga kayu jati berjumlah banyak, dan lantai bertingkat, merupakan ciri khas rumah jawa tradisional.
Gamelan cokekan yg terdiri dari Gong barut, kendang, rebeb, gender, dan slenthem, merupakan koleksi cukup unik dan ditambah dengan ancow berukuran 2 X 2 meter tergantung di langit- langit ruangan, digantungi jaring berukuran besar , ancow diletakkan berderet dengan bubu dan tlempak (alat penangkap kepiting )
Koleksi masterpiece Museum Sonobudoyo unit II berupa tandu pakualam dengan bahan kayu jati, beratap limasan ( layaknya atap rumah ) berhiasan ular naga, membuat tandu prngantin putra/putri bangsawan Kadipaten Pakualaman tampak eksotis, keindahan ini di percantik ornamen ukiran berwarna emas. Tandu ini menjadi istimewa karena merupakan koleksi asli dan satu- satunya di Yogyakarta.
Koleksi lain berupa Dakon berukuran 1,5 meter ( berbentuk naga ) dan umbo rampe perlengkapan upacara saparan ( lengkap dengan boneka berukuran besar, tandu berisi boneka pengantin, dan sesaji ). Terdapat pula mesik ketik kuno beraksara jawa dan mesin ketik milik S.H. Mintardja.
Selain benda budaya, museum ini dilengkapi dengan bangunan pendapa, satu unit ndalem ageng (gedung serba guna ) , empat ruang pameran tetap, mushola, dan beberapa ruang lainnya. tidak menutup kemungkinan bebrbagai kegiatan dilakukan di ndalem ageng, seperti kegiatan pameran dan pernikahan.
Untuk berkunjung bisa langsung ke tempat ini atau menghubungi Museum Sonobudoyo unit II, Jalan wijilan PB 1/2A, Yogyakarta 55133, Telp 0274- 373617. Buka setiap hari senin- sabtu jam 07.30- 14.00 WIB.

1 komentar: